Hari yang cerah, hari yang bersahabat.
Hari yang menggariahkan untuk tetap hidup.
Hari yang penuh cinta, cinta yang masih diduga- duga.
Matahari penuh tanpa sisa, sawah dan ladang kering.
Burung-burung mati, tulang belulang berserakahan namun cinta tetap hidup.
Waktu itu sabtu 12 juli, aku bertemu dia.
Dia adalah dia, dia rahasia hatiku.
Aku terkagum-kagum dibuatnya;
kecantikan Keanggunan hingga kesempurnaan adalah milik dia. Mataku malu menatap kiri dan kanan, tanah saja cemburu bila aku bersama dia.
Mata orang-orang iri menatapnya dengan napsu.
Angin dan debu, kapas dan sekam, terbang mewartakan keajaiban dan kekuatan cinta yang mengalahkan takdir.
Hitam putih warna kulit. Pembungkus daging, tulang dan darah yang sama.
Jogja,2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar