“16 Oktober”
Batinku selalu menangis.
Bila waktu, hari, dan bulan, semakin dekat.
Saat-saat yang menggelisahkan karna aku takan lagi berbusana. Aku tak punya emas untuk aku jual, aku tak punya uang untuk aku beli.
Aku tak punya Siapa-siapa, untuk mendengar nyanyian hatiku semua orang menjauh karna aku.
Hari suram bagai dinding duri.
Matahari tak mau bersinar diwaktu siang. Sampai bintang-bintang Juga bersembunyi dibalik jubah dewa cinta, aku jatuh tak mungkin berlari lagi.
Aku mengadu pada batu, pada rumput, dan pada pohon diatas tanah yang jahat ini.
Enam belas oktober, ialah bulan ketakutanku.
Bulan yang mengurangi batas umurku, dari delapan puluh tahun, yang Allah janjikan untuk umatnya.
Umurku bertambah, hatiku mengental bagai gunung batu karang yang kokoh.
Terimakasih Tuhan atas bertamba umurku, berilah aku rajin selalu sampaikan maksudmu.
(Jogja,2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar