Disela-sela waktu, terkikis oleh; masa.
Disanalah dia menyimpan rahasia, menggenggamkan kepingan rindu yang tak tersalurkan.
Rindu memetik bintang, rindu menggapai bulan, rindu berhasrat cinta.
Perjuangan melawan maksud hati yang mematikan.
Dia tak pandai dalam berkata-kata, ia bukan punjangga yang mengerti bahasa bibir dan paham bahasa jiwa.
Hanyalah kuli yang membisu.
Dia menutup rahasia hati, rahasia antara bintang-bintang dan bulan. Daun-daun melati menguning, burung-burung tak bersayap memilih tetap terkurung dalam sangkar.
Dia memutuskan mati, menguburkan impian bersama jiwa.
Jogja,2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar