“Menanti Kabar”
Hampir setiap saat aku tahu apa yang kau lakukan
Aku tahu waktu senyummu!
aku tahu waktu marahmu!
aku tahu waktu makanmu!
dan aku tahu waktu tawamu!
sampai waktu datang teman baikmu
Teman semua kaum hawa.
Wanita-wanita khayangan dan bumi
Tapi kini aku enggan untuk tersenyum.
Sejauh enam belas tahun mataku mengukir waktu, berputar melintasi siang dan malam.
Disini aku masih menanti suara-suara angin menyejukan; yang menggoyahkan jiwa-jiwa yang lara.
Jogja,2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar