Samuel Rohrohmana
Mungkin cintanya terbakar lahar merapi?
Mungkin dia telah mencicipi mawar lain?
Mungkin pula dirinya menganggap dia lelaki paling beruntung ketika
menyuguhi lempengan cinta pada pipimu!
Sesungguhnya, penuh taktik kotor?
Aku lelaki yang beruntung aku telah menerima cintanya dan kini
hidup seatap selamanya.
Tak ada waktu lagi untukku bersandiwara, kasian jika pipimu memar
atas kepalsuan cintanya
Ku ingatkan dirimu,jangan percaya lelaki yang mendekatmu dengan
cinta!
Bisa saja, akhirnya ia akan membantaimu, atas nama asmara
Wajib, bertanyalah kau tentang dia?
Aku tak mungkin memojokan mereka!
Namun demi kejujuran aku mesti menghianati kulitku
Biar kulit tersayat karna mulutku, asal jiwaku tenang dari ruh ibu
yang bertayangan.
Jogja,4 april 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar